Tizi’s – Cafe Resto Legendaris Kota Bandung (Food Review)

Tizi’s – Cafe Resto Legendaris Kota Bandung (Food Review)

Review-Kuliner-Bandung

Kembali ke cafe legendaris ini setelah sekitarrrr…dua puluh tahunan? Iya, dua puluh tahun, soalnya terakhir kali saya (Kathia) ke sini tuh waktu saya SD. Mama suka banget pizza-nya Tizi’s Cafe, dan cafe ini telah menjadi tempat favoritnya sejak zaman sekolah dan kuliah dulu. Jadi setelah menikah dan punya saya dan adik laki-laki saya, Mama suka ngajak kami ke cafe kenangannya ini.

Tizi-Cafe-Restaurant-Bandung

Tapi, setelah Bandung semakin padat, kendaraan semakin banyak, jalanan semakin macet, pergi ke Tizi’s di Dago jadi terasa jauuuuhhh banget! Akhirnya, Mama saya yang memang nggak hobi berkeliaran untuk makan atau belanja bilang gini, “Mama malas nyetirnya, haha. Terus, kok kayak mahal ya sekarang, nggak semurah waktu Mama sekolah/kuliah dulu.” Mungkin pengaruh faktor jauh dan macet ya, harganya jadi nggak sebanding. Jadi deh kami makannya di tempat yang dekat-dekat aja, hahaha…

Nah, jadi ceritanya saya kembali ke sini tanpa sengaja. Setelah dua puluh tahun yang lalu. Hari itu kebetulan aja ada keperluan ke area Dago. Hari sudah semakin siang dan kami mulai bingung mau makan apa dan di mana. Tiba-tiba muncullah papan plang Tizi’s ini! Oke, bukan tiba-tiba muncul sih tapi kami yang tiba-tiba melihatnya ^^ jadilah kami memutuskan untuk makan siang di cafe legendaris ini.

Cafe-Jadul-di-Bandung

Waktu masuk, saya mencoba mencari-cari kepingan ingatan yang saya pikir bakal muncul (kayak di flashback di film-film gitu lho, haha *sokdramatis*), ternyata nggak ada hahahaha… karena waktu itu saya masih kecil kali yaaa…

Tizis-Cafe-Jadul-Bandung

Nah, seperti ini suasana di dalam Tizi’s. Bisa dibilang sebagian besar tempat makannya berada di ruang terbuka. Walaupun ada atapnya tapi karena berbatasan langsung dengan halaman, bikin suasananya sejuk gitu.

Tempat-makan-legendaris

Ah, taplak meja merah kotak-kotak! Ini saya ingat! Akhirnya ada juga memori masa kecil yang muncul, haha…

Tizis-Cafe-Legendaris-Bandung

Konon, menu andalan Tizi’s adalah schaschlik, steak, dan pizza. Selain itu ada soup dan salad, omelette, sandwiches, dan dessert juga.

Oke, jadi kami pesan tiga hidangan, Margherita Pizza (IDR 65K), Schaschlik (IDR 69K for 1 piece, IDR 110K for 2 pieces, IDR 159K for 3 pieces), dan Tongue with Mushroom Sauce (IDR 81K). Terus minumnya Pot of Black Coffee (IDR 15K), jadi pakai pot dan dua cangkir gitu. Tapi kita dikasih free flow air putih juga, bisa request mau yang dingin atau biasa.

Restoran-Steak-di-Bandung

Pizza-nya sih brings back a lot of memories. Harum keju yang entah kenapa terasa beda dengan keju di pizzapizza lain yang saya makan selama ini. Entah karena memang kejunya beda, atau karena perpaduan rasa keju dan tepungnya. Yang pasti walaupun pizzanya tipis, sama sekali nggak kering dan keras, saya suka.

Pizza-Tizis-Bandung

Terus Schaschlik-nya enak banget… Saus bumbunya, kematangannya, aroma dan tekstur dagingnya, semuanya lezat banget. Rasanya cenderung manis, pas bila dipadukan dengan kentang gorengnya.

Sayangnya, porsi daging dalam satu tusuk schaschlik ini kurang banyak, haha… mungkin buat yang makannya cukup banyak, akan kurang kalau hanya beli satu tusuk.

Schachlick---Tizis-Cafe-Bandung

Tizi-Cafe-Bandung

Tongue with Mushroom Sauce ini juga enak. Cuma mungkin karena terlalu lama foto, kemarin waktu kami makan udah nggak hangat lagi. Jadi berasa ‘dingin’ juga rasanya. Nothing special. Mungkin kalau kemarin langsung disantap selagi hangat, bakal lebih terasa aroma dan kelezatan lidahnya. Disajikan dengan puree kentang dan sayuran rebus, beef tongue ini saya yakin cukup mengenyangkan.

Steak-Lidah-Tizi's-Cafe-Bandung

Cafe-Kopi-Bandung

Cafe-Bandung

Oya, Tizi’s juga menjual berbagai roti dan kue khas zaman dulu, salah satunya kayak Apefl Struddle (IDR 16K) ini. Kayu manis dan rasa rempahnya terasa banget, lalu apelnya juga sangat manis. Kalau saya sih suka yang berbau rhum gitu, jadi Rhum Truffle (IDR 16K) ini jadi pilihan saya, tapi sayang, menurut saya rhum-nya kurang terasa. Kalau rasa coklatnya sendiri sih enak.

Tizis-Pastry-Bandung

Nuss-Rollchen---Pastry-Tizis

Makanan-Jadul

Kue-jadul-di-Bandung

Apfel-Strudel---Tizis-Bandung

Apple-Strudle

Rhum-Truffle

Bola-bola-cokelat

Nah, kalau ini Kaseroll. Kase artinya keju dalam bahasa Jerman dan Roll adalah roti kecil yang biasanya berbentuk bulat dan populer di negara negara Eropa seperti Jerman, Italia dan Austria. Rasanya seperti roti jadul dengan aroma butter yang khas, untuk ukuran kecil harganya IDR 19k dan 29K untuk yang besar.

Kaserolle

Kaserol

Kaserolle-Roti-Keju-Jadul

Makanannya klasik, suasananya antik, intinya…buat yang suka citarasa tempo doeloe 😀 Tizi’s ini tempat yang pas.

—–

Verdict

Taste: 8/10
Presentation: 7/10
Value for money: 7/10
Service: 7/10
Ambiance: 8/10
Free Wifi: Yes
Payment Methods: Cash/Cards

—–

Tizi’s
Jl. Kidang Pananjung No.3 , Dago , Bandung, Indonesia
Phone: +62 22 2504963

 


Reviewed by Kathia Arhwinda @nyewkatya
Photographed by Putra Agung Agustinus @agoenkz
Follow us on Instagram – @TheFoodXplorer 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *